Di tengah fluktuasi pasar yang tak terelakkan, Bitcoin (BTC) tetap menjadi aset yang signifikan, bertahan di atas angka $60,000 meskipun mengalami penurunan sebesar 2.3% dalam sehari terakhir. Ketahanan harga ini terjadi di tengah periode yang penuh tantangan bagi para penambang Bitcoin, yang pendapatannya anjlok setelah peristiwa halving terbaru, menurut data dari Kaiko.
Tekanan terhadap penambang Bitcoin semakin meningkat seiring dengan berkurangnya pendapatan mereka. Halving yang baru-baru ini terjadi, yang mengurangi imbalan penambangan dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC, telah berdampak signifikan terhadap pendapatan mereka. Penurunan ini diperparah oleh turunnya biaya transaksi, yang belum pulih sejak lonjakan awal setelah halving. Laporan Kaiko menyoroti bahwa aliran pendapatan ganda para penambang—hadiah penambangan dan biaya transaksi—menghasilkan keuntungan yang lebih rendah.
Situasi ini memaksa para penambang untuk mempertimbangkan melepas BTC mereka untuk menutupi biaya operasional. “Halving biasanya menjadi ajang penjualan bagi para penambang Bitcoin karena proses pembuatan blok baru memerlukan biaya yang besar, sehingga memaksa para penambang untuk menjualnya untuk menutupi biaya,” ujar analis Kaiko.
Potensi penjualan Bitcoin oleh para penambang dapat berdampak besar pada pasar mata uang kripto, terutama mengingat rendahnya likuiditas saat ini. Raksasa pertambangan seperti Marathon Digital, yang memiliki Bitcoin senilai lebih dari $1,1 miliar, dapat memicu pergerakan pasar yang signifikan jika mereka memutuskan untuk menjual sebagian kecil dari kepemilikannya. “Penambang Bitcoin biasanya mengklasifikasikan kepemilikan BTC mereka sebagai aset lancar karena kemampuan mereka untuk melikuidasi kepemilikan ini untuk mendanai biaya operasional,” jelas laporan Kaiko.
Dengan pemain besar seperti Marathon Digital dan Riot Platforms yang memegang Bitcoin dalam jumlah besar, penjualan paksa apa pun dapat menimbulkan dampak pasar yang signifikan.
Sementara itu, aktivitas jaringan Bitcoin menunjukkan tanda-tanda melambat. Data Glassnode mengungkapkan bahwa jumlah alamat Bitcoin aktif (7d EMA) telah turun dari lebih dari 800,000 menjadi di bawah 700,000 dalam beberapa minggu terakhir. Demikian pula, jumlah alamat baru (EMA 7 hari) telah menurun dari sekitar 388.158 menjadi 267.925, yang menunjukkan kemungkinan penurunan keterlibatan dan minat pengguna.
Analisis teknis jangka pendek menunjukkan bahwa Bitcoin mengeluarkan likuiditas pada grafik 30 menit pada tanggal 14 Mei. Hal ini menunjukkan bahwa aset tersebut mungkin terus turun menuju kisaran $60,000—swing low—sebelum terjadi pergerakan naik yang signifikan.
Dalam konteks ini, pasar mata uang kripto mungkin akan mengalami periode volatilitas yang lebih tinggi, dengan penambang Bitcoin berada di garis depan perubahan ini. Keputusan mereka untuk menjual atau menahan aset dapat mempengaruhi dinamika pasar secara keseluruhan. Investor dan pengamat pasar harus memperhatikan dengan seksama perkembangan ini, karena dapat memberikan indikasi arah pasar mata uang kripto di masa mendatang.