Dalam dunia investasi kripto yang serba cepat, peristiwa airdrop sering kali membawa pengaruh signifikan terhadap nilai token dan stabilitas pasar. Baru-baru ini, platform taruhan real estat berbasis Solana, Parcl, mengalami penarikan dana besar-besaran yang mencapai lebih dari $74 juta, menunjukkan gejolak pasar pasca airdrop.
Parcl, yang beroperasi sebagai platform perdagangan real estat terdesentralisasi, memungkinkan para penggunanya untuk berspekulasi pada pergerakan harga pasar real estat di berbagai kota besar. Namun, kegembiraan seputar airdrop token Parcl (PRCL) yang terjadi pada 15 April 2023 tidak berlangsung lama. Tidak lama setelah distribusi 80 juta token PRCL, yang merupakan 8% dari total pasokan satu miliar token, nilai total yang terkunci (TVL) di Parcl merosot tajam dari $185,6 juta pada puncak 2 April menjadi hanya $112,1 juta.
Fenomena ini bukan hanya terjadi pada Parcl. Token berbasis Solana lainnya juga menghadapi tantangan serupa. Misalnya, token W dari platform penghubung silang Wormhole turun lebih dari 54% sejak diluncurkannya pada awal April. Demikian pula, token TNSR dari platform NFT berbasis Solana, Tensor, juga mengalami penurunan 52,6%.
Debut PRCL di pasar tidak berjalan mulus; dalam empat jam setelah airdrop, harganya jatuh dari $0,62 menjadi serendah $0,45, walaupun sempat bergerak sedikit naik ke $0,5258. Penurunan harga PRCL yang mencapai 35,62% dalam 24 jam terakhir merupakan indikasi dari ketidakstabilan yang lebih luas yang juga mempengaruhi Solana itu sendiri. Pada bulan April, Solana telah kehilangan lebih dari 30,7% dari nilainya, mencerminkan tren negatif yang lebih luas di pasar kripto.
Penurunan ini menggarisbawahi tantangan yang dihadapi oleh investor dan pengguna platform berbasis blockchain, terutama dalam menghadapi kondisi pasar yang fluktuatif.