Morgan Stanley, raksasa keuangan global, tengah mengevaluasi opsi untuk menawarkan ETF Bitcoin kepada klien mereka. Langkah strategis ini berpotensi memberdayakan sekitar 15,000 broker untuk mengadvokasi produk inovatif ini, sesuai dengan informasi dari sumber internal.
Dorongan utama di balik pertimbangan ini adalah gelombang permintaan yang meningkat untuk investasi kripto, yang terus berdampak signifikan pada ekosistem keuangan dunia. Dengan mengizinkan penasihatnya untuk proaktif dalam merekomendasikan ETF Bitcoin kepada pelanggan, Morgan Stanley mengincar peluang untuk memperkaya portofolio klien dan mempertahankan posisi kompetitifnya.
Sebagai langkah pengamanan, Morgan Stanley merencanakan serangkaian safeguard untuk transaksi yang diinisiasi. Ini termasuk penilaian ketat terhadap toleransi risiko, pembatasan alokasi aset, dan kontrol frekuensi transaksi. Meski belum ditetapkan jadwal pasti untuk implementasi kebijakan baru ini, langkah mereka telah sejajar dengan praktik yang diadopsi oleh pesaing seperti Merrill Lynch dan Wells Fargo.
Di sisi lain, beberapa lembaga keuangan telah menawarkan ETF Bitcoin kepada investor, namun tidak semua memilih untuk melakukannya. Beberapa mempertimbangkan kekhawatiran tentang kesesuaian untuk portofolio jangka panjang, sementara yang lain masih memantau tren pasar sebelum membuat keputusan.
Sementara itu, di Asia, Hong Kong bersiap-siap untuk meluncurkan ETF Bitcoin dan Ethereum spot pada akhir April. Persetujuan dari Komisi Sekuritas dan Berjangka Hong Kong (SFC) kepada beberapa pengelola dana menandai langkah penting bagi negara tersebut dalam menjadikan dirinya sebagai pusat aset digital dengan memperkenalkan serangkaian ETF mata uang kripto.
Dengan demikian, langkah Morgan Stanley dalam mempertimbangkan rekomendasi ETF Bitcoin kepada pelanggan menjadi sorotan di tengah meningkatnya minat terhadap investasi kripto di pasar keuangan global