Cara Mendapatkan Investor Menggunakan Crypto

Cara Mendapatkan Investor Menggunakan Crypto
cara mencari investor


Penggalangan dana adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh para pengusaha dan startup, terutama di era digital yang kompetitif ini. Ada berbagai cara untuk mendapatkan modal untuk mengembangkan ide dan proyek, tetapi tidak semuanya cocok untuk setiap situasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa pendekatan tradisional dan modern tentang cara mencari investor, serta resiko dan peluang yang terkait dengan masing-masingnya.

Pendekatan Tradisional untuk Penggalangan Dana: Modal Ventura dan Angel Investor

Salah satu cara paling umum untuk mendapatkan dana adalah melalui modal ventura dan angel investor. Modal ventura melibatkan kelompok investor yang berkomitmen untuk mendanai startup dengan harapan mendapatkan keuntungan cepat dalam bentuk ekuitas. Angel investor adalah individu kaya yang berinvestasi pada tahap awal perusahaan, biasanya lebih fokus pada visi pengusaha daripada pada kesehatan bisnis.

Keuntungan dari pendekatan ini adalah bahwa startup dapat mendapatkan akses ke jaringan, sumber daya, dan bimbingan dari investor yang berpengalaman dan profesional. Namun, ada juga beberapa kerugian, seperti:

  • Persaingan yang ketat: Startup harus bersaing dengan ribuan perusahaan lain untuk menarik perhatian dan minat investor, yang seringkali memiliki kriteria seleksi yang ketat dan spesifik.
  • Kehilangan kendali: Startup harus bersedia untuk melepaskan sebagian besar atau seluruh kepemilikan mereka kepada investor, yang dapat mempengaruhi keputusan strategis dan operasional perusahaan.
  • Tekanan performa: Startup harus memenuhi ekspektasi dan target yang ditetapkan oleh investor, yang dapat menimbulkan stres dan konflik bila tidak tercapai.

 

Penggalangan Dana dalam Ruang Crypto: ICO, IEO, IDO, dan STO

Dengan munculnya cryptocurrency dan teknologi blockchain, muncul juga cara-cara baru untuk penggalangan dana yang lebih inovatif dan demokratis. Beberapa metode penggalangan dana dalam ruang crypto adalah:

  • ICO (Penawaran Koin Awal): ICO adalah metode penggalangan dana di mana proyek cryptocurrency atau blockchain menerbitkan token digital dengan buku putih yang merinci proyek, dana yang dibutuhkan, dan rencana penggalangan dana. Investor dapat membeli token dengan mata uang kripto atau fiat, dengan harapan token akan meningkat nilainya di masa depan. ICO menjadi populer pada tahun 2017, tetapi banyak proyek ICO yang gagal karena penipuan, kurangnya regulasi, atau kualitas rendah.
  • IEO (Penawaran Pertukaran Awal): IEO adalah metode penggalangan dana di mana seluruh penerbitan token dilakukan melalui pertukaran cryptocurrency terpilih, yang bertindak sebagai perantara antara proyek dan investor. Pertukaran bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi proyek, menyediakan platform penjualan token, dan memberikan jaminan kepada investor terkait keamanan dana mereka. IEO menjadi populer pada tahun 2019 sebagai alternatif yang lebih aman dan terpercaya dari ICO.
  • STO (Penawaran Token Keamanan): STO adalah metode penggalangan dana di mana token diidentifikasi sebagai keamanan dan harus mematuhi peraturan keamanan yang ketat, termasuk KYC (Know Your Customer) dan AML (Anti Money Laundering). Token keamanan memberikan hak hukum kepada pemegangnya, seperti dividen, suara, atau klaim aset. STO menjadi populer pada tahun 2020 sebagai alternatif yang lebih sah dan transparan dari ICO.
  • IDO (Penawaran DEX Awal): IDO adalah metode penggalangan dana di mana token dijual melalui pertukaran terdesentralisasi (DEX), yang merupakan platform peer-to-peer tanpa otoritas pusat. IDO memungkinkan proyek untuk menghindari biaya dan persyaratan dari pertukaran sentralisasi, serta memberikan akses lebih luas kepada investor. IDO menjadi populer pada tahun 2021 sebagai alternatif yang lebih cepat dan murah dari IEO.
     

Keuntungan dari pendekatan ini adalah bahwa startup dapat mendapatkan dana dengan lebih cepat, mudah, dan murah, serta memiliki lebih banyak kendali dan fleksibilitas atas proyek mereka. Namun, ada juga beberapa kerugian, seperti:

  • Resiko regulasi: Startup harus memperhatikan peraturan dan hukum yang berlaku di berbagai negara terkait cryptocurrency dan token, yang dapat berubah sewaktu-waktu dan berbeda-beda. Pelanggaran peraturan dapat menyebabkan sanksi hukum atau penutupan proyek.
  • Resiko pasar: Startup harus bersaing dengan banyak proyek lain yang menawarkan token serupa atau lebih baik, serta menghadapi fluktuasi harga dan volatilitas pasar yang tinggi. Investor dapat kehilangan sebagian atau seluruh investasi mereka jika token tidak diminati atau gagal.
  • Resiko teknis: Startup harus memastikan bahwa proyek mereka memiliki teknologi yang andal, aman, dan berfungsi dengan baik, serta mampu menangani beban dan serangan jaringan. Kesalahan teknis atau keamanan dapat merusak reputasi dan kepercayaan proyek

 

Resiko Regulasi dan Masa Depan Penggalangan Dana Crypto

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh industri crypto adalah regulasi dan kebijakan dari otoritas dan pemerintah di berbagai negara. Regulasi dapat mempengaruhi penggalangan dana crypto dengan cara-cara berikut:

  • Klasifikasi cryptocurrency: Badan pengatur di berbagai negara mengklasifikasikan cryptocurrency secara berbeda, seperti aset, mata uang, komoditas, atau keamanan. Klasifikasi ini dapat menentukan hak dan kewajiban dari pemegang dan penerbit cryptocurrency, serta pajak dan biaya yang berlaku.
  • Undang-undang Anti Pencucian Uang (AML): Undang-undang AML bertujuan untuk mencegah pencucian uang dalam industri crypto, dengan mengharuskan proyek dan pertukaran untuk melakukan verifikasi identitas pelanggan, melaporkan transaksi mencurigakan, dan mematuhi sanksi internasional. Undang-undang AML dapat membatasi akses dan partisipasi investor dalam penggalangan dana crypto, serta meningkatkan biaya operasional.
  • Larangan atau pembatasan: Beberapa negara telah melarang atau membatasi penggunaan atau perdagangan cryptocurrency, seperti China, India, dan Turki. Larangan atau pembatasan ini dapat mengurangi permintaan dan penawaran cryptocurrency, serta mengancam kelangsungan hidup proyek yang bergantung pada pasar-pasar tersebut.
     

Dengan cryptocurrency dan teknologi blockchain menjadi semakin mainstream, regulasi dan inovasi akan terus membentuk industri ini. Beberapa tren masa depan yang mungkin terjadi adalah:

  • Harmonisasi regulasi: Ada upaya untuk menciptakan kerangka kerja regulasi yang harmonis dan konsisten di tingkat global, seperti Inisiatif Pasar Modal Internasional (IMCI) atau Asosiasi Stabilitas Keuangan (FSB). Harmonisasi regulasi dapat meningkatkan kepastian hukum dan kerjasama lintas batas dalam industri crypto.
  • Adopsi institusional: Ada peningkatan minat dan partisipasi dari lembaga keuangan tradisional, seperti bank, dana pensiun, atau perusahaan asuransi, dalam industri crypto. Adopsi institusional dapat meningkatkan likuiditas dan kredibilitas pasar crypto, serta membuka peluang baru untuk penggalangan dana crypto.
  • Inovasi teknologi: Ada perkembangan teknologi yang terus-menerus dalam industri crypto, seperti layer 2 scaling solutions, interoperabilitas antar blockchain, atau tokenisasi aset riil. Inovasi teknologi dapat meningkatkan efisiensi dan fungsi industri crypto, serta menciptakan nilai tambah bagi penggalangan dana crypto.
     

Penggalangan dana menggunakan crypto adalah salah satu cara yang menarik dan potensial untuk mendapatkan modal bagi para pengusaha dan startup di era digital ini. Namun, ada juga tantangan dan resiko yang harus dihadapi dan diatasi. Oleh karena itu, penggalangan dana menggunakan crypto membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan strategi yang tepat untuk memanfaatkan peluang dan menghindari rrsiko yang ada. Pengusaha dan startup harus melakukan riset pasar, analisis kompetitor, dan validasi produk sebelum meluncurkan penggalangan dana crypto. Selain itu, mereka juga harus memilih metode penggalangan dana yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan mereka, serta mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku di negara-negara yang menjadi target pasar mereka. Dengan demikian, penggalangan dana menggunakan crypto dapat menjadi cara yang efektif dan efisien untuk mewujudkan ide dan proyek inovatif di era digital ini.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada AriktelCoin hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading.

icon Berita Lainnya