Token SRC-20: Inovasi atau Polusi di Blockchain Bitcoin?
Token SRC-20
Token SRC-20 adalah salah satu jenis token yang dibuat di atas blockchain Bitcoin. Token ini menarik perhatian banyak orang karena menggabungkan konsep koin berwarna dan ordinal, yang merupakan cara unik untuk menambahkan metadata pada Bitcoin. Artikel ini akan membahas apa itu token SRC-20, bagaimana perbandingannya dengan standar token BRC-20, dan apa potensi pengembangan lebih lanjut dalam dunia tokenisasi Bitcoin.
Koin Berwarna dan Ordinal
Koin berwarna adalah konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh Alex Mizrahi pada tahun 2012. Ide dasarnya adalah menambahkan informasi tambahan pada transaksi Bitcoin, seperti warna, nama, atau simbol, untuk merepresentasikan aset digital atau fisik lainnya. Misalnya, satu koin berwarna merah dapat mewakili satu saham perusahaan, satu koin berwarna hijau dapat mewakili satu gram emas, dan seterusnya. Dengan demikian, koin berwarna dapat digunakan untuk menciptakan token yang dapat ditransfer, dibagi, dan diperdagangkan di atas blockchain Bitcoin.
Ordinal adalah konsep yang diluncurkan oleh Casey Rodarmor pada Januari 2023. Konsep ini memungkinkan penulisan konten digital ke blockchain Bitcoin dengan menggunakan transaksi nonstandar. Konten digital tersebut dapat berupa teks, gambar, audio, video, atau apapun yang dapat dikodekan dalam bentuk data biner. Inspirasi dari ordinal berasal dari fenomena NFT (nonfungible token) berbasis Ethereum, yang merupakan token unik yang merepresentasikan karya seni digital atau koleksi lainnya. Ordinal juga memiliki teori filosofis tentang identitas Satoshi Nakamoto, pencipta Bitcoin, yang didasarkan pada gagasan bahwa Satoshi adalah ordinal pertama yang ditulis ke blockchain Bitcoin.
Standar Token BRC-20
Standar token BRC-20 adalah standar yang dirancang oleh tim Bitcore untuk menciptakan token di atas blockchain Bitcoin. Standar ini menggunakan mekanisme skrip untuk menghubungkan token dengan satoshi, yaitu unit terkecil dari Bitcoin. Setiap token BRC-20 memiliki skrip pembayaran sendiri yang menentukan bagaimana token tersebut dapat ditransfer dan diakses. Skrip ini juga memungkinkan interaksi dengan kontrak pintar yang dapat menjalankan logika bisnis tertentu.
Standar token BRC-20 memiliki beberapa perbedaan dengan Ethereum Virtual Machine (EVM), yaitu platform komputasi terdistribusi yang digunakan oleh Ethereum untuk menjalankan kontrak pintar dan token. Salah satu perbedaan utama adalah bahwa BRC-20 tidak memerlukan biaya gas untuk menjalankan skrip, melainkan hanya biaya transaksi Bitcoin biasa. Selain itu, BRC-20 juga memiliki batasan ukuran skrip yang lebih ketat daripada EVM, sehingga membatasi kompleksitas dan fungsi skrip.
Token BRC-20 telah menjadi cukup populer di kalangan pengembang dan pengguna Bitcoin. Beberapa contoh token BRC-20 yang telah diluncurkan adalah Bitcore (BTX), Bitcore Cash (BTCH), Bitcore Gold (BTG), Bitcore Diamond (BTD), dan Bitcore Private (BTCP).
Token SRC-20 dan Perbedaannya dengan BRC-20
Token SRC-20 adalah jenis token yang dibuat oleh tim Stamps pada Maret 2023. Konsep dasarnya adalah menciptakan “token nonfungible (NFT) Bitcoin” dengan menggunakan koin berwarna dan ordinal. Token SRC-20 tidak hanya merepresentasikan aset digital atau fisik lainnya, tetapi juga menyimpan data konten digital secara langsung di blockchain Bitcoin.
Token SRC-20 memiliki beberapa perbedaan dengan standar token ERC-20 di Ethereum, yaitu standar yang paling umum digunakan untuk menciptakan NFT berbasis Ethereum. Salah satu perbedaan utama adalah bahwa SRC-20 tidak memerlukan kontrak pintar untuk mengelola token, melainkan hanya menggunakan transaksi Bitcoin biasa. Selain itu, SRC-20 juga tidak memerlukan biaya gas untuk menyimpan data, melainkan hanya biaya transaksi Bitcoin biasa.
Token SRC-20 juga memiliki beberapa perbedaan dengan standar token BRC-20 di Bitcoin. Salah satu perbedaan utama adalah bahwa SRC-20 tidak menggunakan skrip untuk menghubungkan token dengan satoshi, melainkan hanya menggunakan metadata ordinal. Selain itu, SRC-20 juga tidak memerlukan skrip untuk menjalankan logika bisnis, melainkan hanya mengandalkan aturan konsensus Bitcoin.
Token SRC-20 telah menimbulkan banyak perhatian dan kontroversi di dunia Bitcoin. Beberapa orang menganggap token ini sebagai cara baru dan inovatif untuk mengekspresikan kreativitas dan nilai di atas blockchain Bitcoin. Beberapa orang lain menganggap token ini sebagai cara yang tidak perlu dan berbahaya untuk menambahkan beban dan polusi pada blockchain Bitcoin.
Prangko: Penyimpanan Data Langsung dengan Menggunakan UTXO
Prangko adalah fitur yang diciptakan oleh pengguna Twitter Mike In Space pada April 2023. Fitur ini memungkinkan penyimpanan data langsung di blockchain Bitcoin dengan menggunakan UTXO (unspent transaction output), yaitu output transaksi Bitcoin yang belum digunakan. Dengan menggunakan prangko, pengguna dapat menulis data apapun ke blockchain Bitcoin dengan cara yang mudah dan murah.
Fitur prangko memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode penyimpanan data lainnya di blockchain Bitcoin. Salah satu keunggulan utama adalah bahwa prangko tidak dapat dipangkas, yaitu dihapus dari blockchain Bitcoin oleh node yang ingin menghemat ruang penyimpanan. Hal ini karena prangko merupakan bagian dari UTXO, yang harus disimpan oleh semua node untuk memvalidasi transaksi Bitcoin. Selain itu, prangko juga memiliki biaya transaksi yang rendah, karena hanya memerlukan output transaksi minimum untuk menyimpan data.
Fitur prangko telah digunakan oleh banyak pengguna dan pengembang Bitcoin untuk menyimpan data berbagai jenis di blockchain Bitcoin. Beberapa contoh data yang telah disimpan dengan menggunakan prangko adalah teks, gambar, audio, video, kode QR, tanda tangan digital, dan sertifikat.
Cara Membeli Token SRC-20
Untuk membeli token SRC-20, pengguna harus memiliki dompet Bitcoin yang mendukung fitur koin berwarna dan ordinal. Beberapa contoh dompet yang mendukung fitur ini adalah Stamps Wallet, Ordinal Wallet, dan Colorful Wallet. Setelah memiliki dompet yang sesuai, pengguna dapat mencari penjual token SRC-20 di pasar online atau forum komunitas. Beberapa contoh pasar online yang menjual token SRC-20 adalah OpenSea, Rarible, dan Nifty Gateway. Setelah menemukan penjual yang diinginkan, pengguna dapat melakukan transaksi pembelian token SRC-20 dengan menggunakan Bitcoin.
Kesimpulan
Token SRC-20 adalah salah satu jenis token yang dibuat di atas blockchain Bitcoin dengan menggunakan konsep koin berwarna dan ordinal. Token ini menawarkan cara baru dan unik untuk menyimpan data konten digital secara langsung di blockchain Bitcoin. Token ini juga berbeda dari standar token BRC-20 dan ERC-20 dalam hal mekanisme dan fungsi.
Token SRC-20 memiliki potensi untuk mengembangkan ekosistem Bitcoin dengan memberikan lebih banyak pilihan dan kemungkinan bagi pengguna dan pengembang. Token ini juga dapat meningkatkan nilai dan kekayaan blockchain Bitcoin dengan menambahkan data konten digital yang bermakna dan bernilai.
Namun, token SRC-20 juga memiliki tantangan dan kontroversi yang harus dihadapi. Token ini harus dapat membuktikan keamanan dan keandalannya dalam jangka panjang. Token ini juga harus dapat mendapatkan dukungan dan penerimaan dari komunitas Bitcoin yang mungkin skeptis atau khawatir tentang dampaknya terhadap blockchain Bitcoin.
Token SRC-20 adalah teknologi yang masih baru dan berkembang. Masa depannya masih belum pasti, tetapi pastinya menarik untuk diamati.